Kenali Gangguan Pencernaan Pada Bayi

Banyak aspek yang memutuskan kecerdasan seorang anak. Salah satunya yakni jalan masuk cerna. Pencernaan yang terusik ternyata memengaruhi pertumbuhan otak anak.

Dokter seorang jago anak dari Fakultas Kedokteran Universitar Airlangga Ahad Suryawan mengatakan, jalan masuk cerna dan otak aktif melakukan komunikasi dua arah. Jika jalan masuk cerna sehat, maka akan mengantarkan sinyal positif untuk pertumbuhan otak.

Sinyal yang diantarkan ke otak pun memengaruhi mikrobiota dalam jalan masuk cerna untuk proses perembesan nutrisi

“Saluran cerna yang tidak benar bisa menghasilkan gangguan sinyak ke otak. Jika anak sering kolik, mulas pada usia awal, ancaman untuk otaknya,” jelas Ahmad yang tergabung di Happy Tummy Council dalam diskusi Saluran Cerna Sehat, Bekal anak Cerdas di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Menurut Ahmad, gangguan pencernaan ini mesti disingkirkan sejak permulaan kelahiran bayi. Sebab, pertumbuhan otak terbentuk pada masa permulaan kelahiran bayi. Dalam waktu dua tahun, otak anak telah meraih 80 persen dari otak orang dewasa.

Untuk itu, gangguan pencernaan pada bayi tak bisa dipandang sebelah mata. Kondisi ibu hamil dikala mengandung memengaruhi kesehatan anak sekaligus jalan masuk cernanya. Berikanlah anak makanan gizi sepadan dan air susu ibu (ASI) selama minimal 6 bulan.

“Hamil dengan aman, tenang, dan senang,” kata Ahmad.

Dalam peluang yang sama, dokter seorang jago anak M Juffrie mengungkapkan bahwa gangguan pencernaan yang paling banyak dialami belum dewasa yakni kolik. Kolik sanggup menganggu pertumbuhan anak.

“Orangtua diperlukan bisa mengetahui apa saja tanda-tanda ganggan pencernaan anak. Dengan begitu, secepatnya dikerjakan dengan baik sehingga tidak mengusik kesanggupan intelektual dan kognitif anak di kemudian hari,” kata Juffrie yang juga tergabung dalam Happy Tummy Council.

Kenali Gangguan Pencernaan pada Bayi

Gangguan pencernan kerap dialami oleh bayi. Namun, gangguan pencernaan tidak dapat dianggap sepele alasannya sanggup memengaruhi berkembang kembang bayi. Penyakit alasannya gangguan jalan masuk pencernaan pun selama ini menjadi penyebab paling besar final hidup anak di Indonesia.

Dokter seorang jago anak dari Universitas Gajah Mada M Juffrie mengatakan, gangguan pencernaan pada bayi kerap terjadi alasannya fungsi pencernaan mereka belum optimal.
“Sistem pencernaan mereka belum berfungsi optimal. Gangguan jalan masuk cerna bisa memengaruhi berkembang kembang anak apabila terus terjadi dan tidak dikerjakan dengan baik,” kata Juffrie dalam diskusi Saluran Cerna Sehat, Bekal anak Cerdas di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Juffrie mengungkapkan, minimal ada 7 gangguan pencernaan fungsional pada bayi maupun anak menurut kiteria Rome III.

Regurgitasi atau gumoh
Gumoh paling lazim dialami oleh bayi. Menurut Juffrie, 70 persen bayi mengalami gumoh. Gumoh terjadi di saat isi lambung bayi terisi penuh, tetapi keluar kembali lewat mulut.

Sindrom mengunyah
Menjelang usia satu tahun, bayi kerap mengalami kesusahan mengunyah dan kesudahannya terus memutuskan makanan cair. Mereka yang tidak dapat mengunyah alasannya cuilan verbal dan kerongkongan terusik akhir fungsi jalan masuk cerna belum sempurna.

Muntah berulang
Banyak ibu yang kalut apabila bayi beberapa kali muntah sehabis minum susu atau makan. Menurut Juffrie, hal ini terjadi alasannya proses motilitas atau gerakan usus terusik atau belum sempurna. Akhirnya, makanan keluar lewat mulut.

Kolik
Kolik yakni menangis terus-menerus yang terjadi cukup lama. Biasanya berjalan selama 3 jam atau lebih dalam sehari dan terjadi selama tiga hari dalam seminggu. Menurut Juffrie, kolik terjadi alasannya sakit perut yang tak tertahankan oleh bayi. Bayi pun akan berhenti menangis dengan sendirinya.

Diare
Gangguan pencernaan ini juga sering dijumpai pada bayi. Diare yakni buang air besar dalam bentuk lebih cair. Biasanya terjadi lebih dari tiga kali buang air dalam satu hari. Menurut Juffrie, hal ini bisa terjadi alasannya fungsi jalan masuk cerna yang belum sempurna.

Dhychesia
Dhychesia yakni sakit perut yang terasa sebelum bayi buang air besar. Biasanya terjadi selama sekitar 10 menit dan bayi akan menangis.

Sembelit
Sembelit ditandai dengan tidak buang air besar selama tiga hari atau kurang dari tiga kali dalam seminggu. Gejala yang dialami bayi umumnya kembung dan muntah-muntah.


Referensi: Health.Kompas / Health.Kompas
Gambar: Sehat_Negeriku

Comments

Popular posts from this blog

Ini Makanan Dan Minuman Yang Bisa Memperpendek Usia

Bahaya Kelamaan Tidur

Orang Renta Bertanggung Jawab Bangkit Abjad Emosional Anak